Dr. W. T. P. Wolston adalah seorang dokter dan penulis Kristen yang setia beribadah kepada Tuhan. Salah satu hal yang tidak ia sukai adalah diganggu pada waktu ia memeriksa pasien.
Pada suatu kesempatan, perawatnya menyerahkan sebuah pesan gawat bahwa seseorang perlu bertemu dengannya saat itu juga. Meskipun jengkel, ia keluar juga.
“Rumah dokter kebakaran”, kata orang itu.
Dengan segera Dokter Wolston menyuruh pasiennya pulang dan bergegas mengambil mobilnya. Ketika sudah mendekati kampungnya, ia melihat api menjulang ke langit sehingga ia menjadi panik karena teringat pada keluarganya. Tiba-tiba ada orang mendekati mobilnya dan berkata, “Bukan rumah Anda, Dokter, tetapi rumah sebelah.”
“Oh, Puji Tuhan,” gumam Dr. Wolston seketika itu juga. Tetapi, segera bisikan Roh Kudus menegurnya. Mengapa bersyukur kepada Allah bahwa yang mengalami musibah adalah tetanggamu dan bukan engkau?
Dengan rendah hati dokter itu lalu mengakui kesalahannya dan memohon ampun kepada Tuhan. Beberapa waktu kemudian ia menggunakan kejadian itu sebagai ilustrasi kebenaran ayat Alkitab, “Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Filipi 2:4).
(Taken from Secangkir Sup bagi Jiwa Anda #5)



No comments:
Post a Comment